Selasa, 29 September 2015

Hello Mr Jak (24 Jam Keliling Jakarta)

Sebelum ke Jakarta ada beberapa persiapan yang bisa untuk dibawa (versi gue) :
a.     a. E-Money :
Bakal susah kalau gag punya e-money di Jakarta, karena benda yang satu ini udah dipake dibanyak tempat di Jakarta. Buat naik public transportation di Jakarta seperti busway dan krl juga bisa pake ini. Jangan lupa diisi minim Idr 50k atau Rp. 50.000,- karena buat busway dan krl minim saldo idr 10k atau Rp. 10.000,-
b.      b.Uang receh
Kalau naik kendaraan umum seperti kopaja, metromini maupun oplet banyak banget pengamen, nah siap siap aja kasih duit receh.
c.       c. Jaket, Topi, Masker
Itu gag wajib banget dibawa tapi opsional aja buat melindungi diri dari terik panas matahari aja. karena gue berpetualang selama 24 jam barang itu PENTING !!!

Kenapa smartphone gag gue masukin, karena gue percaya elu semua udah punya yang ini manfaatkan smartphone kalian dengan baik karena itu ngebantu banget. 


Nah !! Kalau gue dikasih kesempatan ke Jakarta selama 24 jam dan gag ada kantuk ada beberapa tempat yang bersejarah di hidup gue yang pengen gue datangi lagi. Maklumlah anak kampong sekalinya datang ke Jakarta ada aja perasaan yang tertinggal di tempat tempat itu.


1.        Stasiun Gambir
Bila aku sampai di Jakarta pagi-pagi aku memilih untuk turun disini (naik kereta ekskutif dari Semarang) , disinilah pertama kali aku menginjakan kaki sendiri di Jakarta dan bertemu dengan seorang kakak angkat serta ibu angkat yang sampai sekarang masih tetap jalin silaturahmi. Untuk mulai menjelajah Jakarta dari Stasiun Gambir gag susah ada halte busway, taksi, maupun jalan kaki ke tempat tempat kece di sekitar sini. http://foto.tempo.co/read/beritafoto/12089/tiga-jenazah-awak-krl-disemayamkan-di-gambir2.     
 2. Monas
Gag perlu jauh-jauh pergi dahulu, disini beberapa bulan yang lalu aku berdiri sebagai delegasi Kalimantan Tengah untuk sebuah program kompetisi project dari salah satu business school di Jakarta. Selain ada kenagan  pribadi, tempat ini juga bersejarah untuk bangsa Indonesia. Wajib banget deh datang kesini kalau ke Jakarta. Source : Koleksi Pribadi (Bersejarah banget buat gue, kesini jadi wakil Kalimantan Tengah) 


3.   Galeri Nasional
Gag jauh juga dari Monas cukup jalan kaki atau naik kopaja bisa sampai disini, di sini aku pernah datang untuk berkompetisi dan menjadi semacam candu untuk menghargai karya para pelaku seni di Indonesia. Source : Koleksi pribadi (Kepengen kesini lagi)
4.     TIM (Taman Ismail Marzuki)
Gag jauh juga menututku kalau dari Galeri Nasional, bisa naik P20 kalau mau kesini. Di TIM aku paling suka cari buku-buku bekas atau sekedar nonton pertunjukan seni. Sering banget diadain pentas lho disini. Gag ketinggalam disini ada bioskop juga disini nambah betah deh, pernah juga gue ke TIM karena emang tempat kumpul peserta acara disini. Source : Koleksi Pribadi (Team Jawa Tengah)
5.  .   Kota Tua
Nah dari TIM bisa juga langsung ke Kota Tua naik KRL di stasiun Gondang Dia. Gag butuh waktu lama buat ke stasiun Gondang Dia dari TIM. Angkot banyak jalan kaki juga bisa. Di Kota Tua kalau siang bisa ketemu sama orang yang dandan pake kostum ala ala patung gitu. Asli gue pengen banget kesana siang karena 2 kali kesana pas malam hari. Source : Koleksi pribadi (Pacarnya Irfan jangan marah ya, ini foto udah lama kooo)  6.   Dunia Fantasy Ancol dan Sea World
Dari kota tua bisa langsung naik KRL ke Ancol. Dari Ancol bisa banget langsung pilih ke Dufan dulu atau ke Sea World, kalau aku milih ke Sea World dulu karena bakal tutup jam 5 sore sementara Dufan jam 8 atau 10 malem gitu. Gue terakhir ke sini pas SMP, udah hamper 10 tahun yang lalu. Entah kapan kesini lagi, hiks. source : http://jakartacitylife.com/index.php/article/detail/recreational-fun-
7.    TMII
Andai kelar dari Dufan dan Seaworld sebelum jam 6 sore bisa langsung ke TMII karena jam buka sampe jam 10 malem. Nah kalau dari Dufan bisa naik KRL ke St Rajawali dari St Rajawali naik ke arah st Pasar Senen. Dari St Pasar Senen keluar ke Terminal Pasar Senen naik bus Mayasari Bakti P17 (Pasar Senen-Rambutan) Turun di Garuda Taman Mini naik lagi angkot atau bisa jalan kaki menuju kesana. Di TMII gue pengen banget ke Istana yang sering di pake buat shooting sinetron. Maklum anak kampong. http://anekatempatwisata.com/wisata-jakarta-taman-mini-indonesia-indah-tmii/8.      Makan Malam di Taman Menteng
Dari TMII ke taman Menteng alangkah baiknya jika malam hari lebih baik mengubungi teman atau kenalan yang di Jakarta karena kendaraan umum seperti busway dan krl berakhir jam oprasinya pukul 22.00 ada alternative lain untuk ke taman menteng yaitu naik gojek atau taksi . Kuliner di taman menteng memang sedikit diatas rata-rata harga normal namun terbayarkan oleh suasana yang ada. http://www.qraved.com/journal/restaurants/14-restoran-yang-harus-kamu-coba-di-menteng/9.   Pasar Ikan Muara Angke
Nah kalau yang ini karena gue doyan makan seafood dan pengen beli yang fresh dari nelayan langsung dan bisa juga langsung dimasak disana atau di asap biar tahan sedikit lebih lama. Dari taman menteng bisa langsung ke Muara Angke naik gojek atau naik bajaj atau taksi, kalau gue pilih naik bajaj atau taksi turun di Terminal Kota atau langsung ke Muara Angke. Siap siap berinteraksi dengan para nelayan dan bau amis karena ini menjadi sebuah pengalaman yang berharga banget dan tentunya berkesan. http://m.news.viva.co.id/news/read/658734-bni-ingin-muara-angke-jadi-pengolahan-ikan-asin-streril
10.   Pasar Bungan Rawa Belong
Buat gue selama 24 jam keliling Jakarta harus bawa oleh-oleh udah beli ikan di Muara Angke sekarang biar bau amis gag terlalu kecium bisa banget kesini. Well kalau kuliner betawi sih udah sering dibawa dan sering buat dirumah. Gue suka banget sama bunga maka dari itu Pasar Bunga Rawa Belong jadi pilihan buat mengakhiri 24 jam perjalanan di Jakarta. Dari muara angke bisa naik bajaj ke halte busway atau naik kopaja ke terminal senen baru lanjut naik mayasari bakti 6 turun di Bundara slipi, naik m-11 kemudian naik ojek ke pasar bunga rawa belong. Berita mengenai geliat ekonomi di pasar rawa belong jadi salah satu alasan gue pengen kesini, buktikan secara langsung kondisi di lapangan. http://jakarta.panduanwisata.id/jakarta-barat/pasar-rawa-belong-pusat-bunga-potong-terbesar-se-indonesia
11.  Kepulauan Seribu
Ini adalah tempat di Jakarta yang belom gue datangi, sama sekali. Someday gue berharap banget ada yang mau ngejak kesini. Gue pengen diving disini, abang ajak adek kesini. Oh ya kalau mau ke kepualuan seribu bisa dari Pelabuhan Muara Angke atau dari Tanjung Priok. Banyak banget kegiatan yang bisa dilakuin di kepulauan seribu, selain diving dan snorkeling. Kalau ke kepualauan seribu pengen bawa buku-buku buat dibagi di beberapa pulau berpenghuni di kepulauan seribu.

Pesen gue kalau ke Jakarta pd aja, jadilah orang yang sok tahu karena sekarang hp kamu lebih pinter dari kamu, manfaatin aja hape kamu sebaik-baiknya. Salam dari anak kampong Kalimantan Tengah.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog “Blog Competition #TravelNBlog4 : Jakarta 24 Jam” yang diselenggarakan oleh @TravelNBlogID











Kamis, 17 September 2015

Melangkah (YFCC 2015)

perjalanan yang diawali dari kedekatan lokasi kegiatan dengan lokasi memantapkan mimpi, memberanikan diri mendaftar menjadi relawan untuk kegiatan ini. tugas kali ini bukan sebagai peserta namun sebagai mentor. keraguan menghampiri menjelang h-1 acara, apakah harus berangkat mengingat baru saja pulang ke kampus setelah selama 1 bulan pergi kelokasi memantapkan mimpi. hari itu kegiatan di kampus begitu menyiksa, awalnya kuliah pukul 7 pagi ternyata kelas yang ada dikonversi dengan kkl adek kelas. praktis  harus bertemu dengan dosen pembimbing dan kajur membicarakan masalah ini. selesai urusan di kampus lantas bergegas untuk membeli paket internet untuk smartphone . pulang dan berkemas, kebingungan kemundian menghampiri lagi, dimana aku akan menempatkan sepeda motor, beberapa teman coba dibungi namun dengan berbagai alasan mereka belum bisa kemudian ada seorang kakak tingkat yang bersedia membantu.

perjalanan dimulai,
kakiku melangkah mantap naik bus safari solo-semarang, perjalanan salatiga-solo cukup ditempuh 1.5 jam. lanjut perjalanan dengan bus sumber rejeki yogyakarta-surabaya, perjalanan malam dengan bus SR cukup menarik dan harus dicoba. awalnya memperkirakan pukul 6 sampai di Surabaya namun rupanya bus tiba lebih cepat, pukul 4 pagi aku sampai di terminal Bungurasih. ini pertama kalinya  menginjakan kaki di Surabaya sendiri. 

Melangkah
Dibuka oleh beberapa stakeholder seperti ibu Tri Rismaharini, Bapak Rachmat Witoelar, dan Ibu Amanda Kaliti serta Rektor ITS Bapak Prof Joni, melangkahlah ke lokasi PPK Sampoerna di Prigen Jawa Timur. Melihat bagaimana sampah dikelola dengan baik dan teratur, melihat bagaimana mengurangi produksi gas karbon agar tak berdampak pada perubahan iklim dunia saat ini. Langkah selanjutnya di Kaliandra resort, sebuah tempat dimana semua bahan makan diperoleh secara langsung dari alam dan mengurangi jejak karbon. disini (Kaliandra Resort) terlihat bagaimana mereka para pejuang iklim di godhog  dengan berbagai materi pelatihan dan kegiatan workshop di lapangan. 

untuk kalian para Pejuang Iklim, tetaplah teguh dengan apa yang kalian yakini sebagai kebenaran. Perubahan Iklim bukan hanya tanggung jawab negara namun juga tanggung jawab kita bersama, umat manusia. 

Kamis, 03 September 2015

Toefl Camp (Part 1)

Syarat PPAN harus punya sertifikat Toefl Prediction !!!
Rencanaku untuk ikut PPAN atau pertukaran pemuda antar negara tahun ini rupanya belum menemukan jalan. Aku bingung untuk mengabiskan waktu liburanku kali ini. Sp semester ini aku hanya mengambil 2 Mk yang dipadatkan jadi 1.5 bulan dari yang biasanya 3.5 bulan. Artinya aku bakal nganggur kurang lebih 2 bulan. Bulan puasa dan lebaran aku habiskan waktuku di kampus, lantas agustus aku ingin pulang ke kalimantan. Namun tahun ini aku berfikir untuk mencari kegiatan lain selain pulang ke kampung di kalimantan.
Setelah melalui banyak pertimbangan akhirnya aku putuskan untuk mengambil kursus di pare. Tujuanku sudah jelas aku mau ambil toefl camp di Elfast. Satu paket untuk 1 bulan 6 kali pertemuan setiap hari. Aku pikir ini akan menjadi pengalaman yang menarik. Pergilah aku tanggal 9 agustus 2015, dari yang niatnya berangkat subuh jadi berangkat sore hari, perjalanan ke Jawa Timur merupakan perjalanan pertama menggunakan mobil dan nyetir sendiri. 

7 jam dijalan dan itu bukan waktu yang singkat buat aku, selama perjalanan sempat nyasar dan buta arah, maklum sampe sini tengah malam. GPS malam itu gag bisa diandalin karena aku keblusuk di pabrik gula yang ternyata udah deket sama lokasi, pada akhirnya aku sampe Pare jam 2 pagi, tidur di mobil :(

Minggu, 30 Agustus 2015

Smile

Dia mengajarkan kita bagaimana menjadikan kekurangan menjadi kelebihan. Be brave to face the fact :)

Sabtu, 18 Juli 2015

Sudah Lepas Sakit Kau Didunia Bang

Kabar tak mengenakan menghampiri timeline akun facebook atas nama diriku. Seorang kawan mengirim sebuah status tentang kabar duka. Kabar duka yang tak pernah ku harapkan. Siapa yang mau menerima kabar seperti itu? Kabar duka itu tentang kepergian seorang kakak tingkat yang belum lama ini lulus dari fakultas tempat aku menimba ilmu.
Pertama aku mengenalnya aku langsung terkesima. Terkesima oleh jaket yang dia pakai Beswan Djarum, beasiswa yang ingin ku raih tapi belum mampu. Abang ini menjadi asisten dosen matakuliah Filsafat Komunikasi. Aku tak tahu namanya, tak tahu siapa dia. Belakangan baru ku ketahui abang ini satu kampung daerah denganku, kami orang kalimantan tengah. Dia yang mengenalkan ku dengan perkumpulan keluarga kalimantan salatiga.
Perkenalanku dengan abang berlanjut setelah kami bertemu beberapa kali di satu forum.
Tahun 2013 saat pelantikan anggota lembaga kemahasiswaan periode 2013/2014 aku baru tahu kalau ternyata abang pernah memimpin lembaga mahasiswa tertinggi di kampus ini. Meski hanya beberapa waktu dan diturunkan dengan alasan mahasiswa yang sedang mengambil cuti dilarang menjabat di lembaga kemahasiswaan. Keterangan ini aku dapat saat membaca buku perjalanan Lembaga kemahasiswaan yang dibuat oleh oleh LK dan pembantu rektor saat itu.
Beberapa kali abang juga membantuku untuk menghubungi rekan rekan alumni fiskom di kalimantan. Terakhir kali aku berkomunikasi dengan abang saat aku hendak mengajukan diri maju mewakili Kalimantan Tengah di sebuah konferensi di jakarta dengan syarat aku harus membawa media partner lokal. Abang ini pribadi yang tak segan untuk membantu adek tingkat yang kesulitan. Abang ruhmu sudah menghadap Tuhan, malam kemarin mungkin ragamu masih dalam rasa sakit akibat sel meningitis yang menyerang salah satu bagian dari ragamu yang membuat aku terkagum. Malam ini banyak yang masih tak rela untuk melepasmu. Bang kau akan ada didalam kenangan sebagai salah satu pribadi yang sangat aku kagumi dan memberikan ilmu mu yang bermanfaat.

Aku turut berduka atas kepergianmu. Selamat jalan abang, semoga ada Lussua Hanyi.

Jumat, 17 Juli 2015

Tik tok tik tuk

Yups hari ini sebagai umat muslim aku merayakan hari besar agama yang ku kuyakini membawa pada jalan keabadian. Pertanyaan pertanyaan baru selalu muncul setiap kali bertemu dengan keluarga besar. Pertanyaan yang menggelitik tahun ini adalah sudah punya calon apa belum? Katanya kemarin mau jadi mantunya pak kyai, dan semua gosip tentangku yang beredar dikeluarga besar. Hmmm aku cukup kualahan menanggapi itu semua karena posisiku saat ini memang sedang jadi bahan pembicaraan, satu sisi aku jadi bahan omongan karena kelakuan uti yang selalu menjadikanku tertuduh atas barang-barang beliau yang hilang. Sisi lain adalah ayah ibu abang dan adik tahun ini gag pulang ke kampung ibu. Ini gag hanya di keluarga besar, hampir semua tetangga yang kutemui membicarakan itu. Well itu gag masalah, aku gag terlalu menggubris itu semua.
Malam pertama hari raya idul fitri aku memutuskan untuk ikut kakak sepupu ke rumah eyang dari istrinya. Aku mulai mikir-mikir sepanjang jalan, gini ya rasanya punya keluarga baru (mertua). Aku melihat sisi lain dari idul fitri ini sebagai salah satu proses belajar untuk aku bersiap menghadapi keluarga besar calon imamku nanti. Aku membayangkan posisiku seperti istri abang sepupuku, melihat bagaimana dia bersikap dan bertutur kata. Aku melihat bagaimana pakde yang notabene punya dua orang anak laki memandang dan menyeleksi para calon menantu. Aku pernah mengalami menjadi bagian dari 2 mantanku. Diajak bertandang kerumah saudara mereka, rasanya mungkin seperti yang calon istri kakak sepupuku rasakan dahulu dan sekarang.

Idul fitri kali ini membawaku untuk mengingat bahwa aku ini perempuan, usiaku mulai menginjak 20an yang berarti aku sudah harus mulai siap ditanya soal calon. Keluarga besar tak banyak yang menanyakan mau lulus S2 kapan, atau gimana kerjaan di kantor. Mereka akan banyak ingin tahu tentang kehidupan pribadi yah seputar jodoh. Anggap saja setiap pertemuab dengan keluarga besar adalah waktu merefleksikan diri, siapakah yang akan bersanding denganku esok. Saat ini sebagai perempuan aku hanya ingin memperpantas diriku untuk dihalalkan oleh seorang yang mampu membawaku ke surga firaus. Itu secuil cerita perjalananku di hari pertama idul fitri.