Minggu, 12 Juli 2015

Kritik buat mahasiswa Tarbiyah atau Pendidikan

Well malem ini gue habis ngobrol serius sama salah satu sahabat gue. Namanya Ni'mah tapi gue suka manggil dengan nama Uni dan kalau disuruh jelasin kenapa gue manggil uni alesanya simpel gue pengen kek orang sumatra manggil kakak perempuanya pake panggilan UNI dan munculah ide manggil Ni'mah dengan UNI (Ustazah NI'mah) udah jelas kan. Sahabat gue ini lagi kuliah di Pascasarjana UNIDA (Universitas Darussalam) jurusan pendidikan bahasa arab. Singkat cerita tadi sore mau berangkat kelas akber di Semarang tapi udah kesorean dan lalin di Semarang padat merayap (info dari radio dan pengalaman beberapa hari yang lalu) well ujung-ujungnya numpang buka puasa di rumah sahabat gue si Kusti di ungaran. Hahaha. Kelar makan dan solat kita cus ke salah satu tempat beli susu di Ungaran.

Dari awal kita berangkat obrolan gue sama uni udah seputar pemikir-pemikir yang mempercayai Islam sebagai jalan hidup mereka. Salah satunya adalah ngobrolin Pak Aldian Husein dan Pak Hamid Fahmi Zarkasyi yang merupakan murid seorang ulama terkemuka di Malaysia dan punya darah orang Bogor Syekh Naqib Alatas. Obrolan itu lanjut ke tugas yang dikasih Pak Hamid ke temen gue yaitu cari definisi Ilmu menurut tokoh. Sepertinya gampang ya, tinggal searching di goegle dan dapat. Tapi ternyata tugas gag segampang itu, harus kaji banyak buku dan cari dibuku-buku itu. Obrolan berlanjut ke matakuliah Uni World View gue gag ngerti apaan itu world view tapi kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia kurang lebih jadi Cara Pandang Dunia. Nah, didalam matakuliah ini uni diminta untuk melihat segala sesuatu gag cuman dari satu sudut aja. Ya salah satu tugasnya itu cari pengertian ILMU.

Yang jadi kritik buat mahasiswa pendidikan atau tarbiyah adalah
1. Bisa mikir kritis kan Lo???
Itu bukan penilaian gue sepihak, salah satu dosen pendidikan di kampus gue juga bilang gitu (gue pernah satu semester sama anak pendidikan) mereka terlalu terpaku pada aturan dan diktat. Padahal mereka adalah orang yang harus mengusai sesuatu sampai dalam karena merekalah sumber pengetahuan bagi murid.
2. Buka pikiran lo !!!
Ini yang gue sesali dari beberapa kegiatan nasional yang berkaitan sama pendidikan gag ada anak kampus gue yang mau maju contoh : National future educator conference. Uni juga setuju sama pendapat gue yang satu ini. Dia ngerasain banget gimana digoblok-goblokin sama banyak orang ketika masih susah nerima pemikiran orang lain. Banyak baca jadi salah satu solusi kalau lo mau open mided plus mikir kritis.
3. Jangan Kuper dong !!!
Ini kerasa banget ketika gue masuk kelas anak pendidikan dan kenal anak pendidikan. Hello, lu calon guru men. Kalau pergaulan lo cuman itu-itu aja apa kabar murid-murid lo? Kuper akan berpengaruh juga sama cara mikir dari calon pendidik itu. Elu gag hidup di tempurung kan? Elu makhluk sosial kan? Buat apa lo hidup kalau lo gag berusaha ngembangin pergaulan lo. Ada yang bilang Gue takut kepengaruh dan bla bla. Gue jawab aja Lo punya otak lo punya hati nurani, itu cukup jadi filter lo soal mana yang baik mana yang buruk.
4. Gag perlu takut jadi beda !!!
Well anak pendidikan terkenal harus rapi dll, katanya sih kalau gue gag rapi ntar murid gue mau jadi apa? Menurut gue itu lucu, ini bukan lagi era dimana penampilan jadi segalanya. Apa yang loe kerjain adalah yang utama. Loe harus punya cara sendiri buat murid lo betah dikelas. Lo yang tahu karakter mereka seperti apa. Dengan lo berfikir kritis, open minded dan pergaulan luas itu akan nambah value diri loe. Lo juga bisa bikin cara belajar yang nyenengin dengan cara lo sendiri. Gag usah takut buat lo jadi merah diantara putih.

Well itu kritikan gue buat anak-anak pendidikan atau tarbiyah yang gue rangkum dari diskusi dengan pengajar di KMI Gontor Putri 1 (UNI) gue bumbui catatan obrolan dengan banyak orang.

Semoga bermanfaat ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar